Assalamu'alaykum, wilujeng enjing sadayana, tong hilap bersyukur :D kali ini ane bakal ngeshare tentang budaya di kampung bokap dan nyokap saya. kebetulan kampung beliau berdua itu berseberangan tapi deket. bapak saya dari Kuningan dan ibu saya dari Cirebon. masih daerah Jawa Barat tapi dipinggiran timur, deket jawa tengah. Cirebon tuh udah nyampur bahasa jawa, jadi Sundanya ibu saya itu kasar, tapi doi bisa halus kok :v bapak saya Sunda Halus, kalo dari gaya bicaranya masih lebih halus bapak saya. itu lah intronya, sepanjang yang mereka tau tentang budaya kampungnya adalah sebagai berikut :
intinya sih kedua orang tua saya bukan orang yang latar belakangnya dari keluarga yang terlalu tau budayanya. bahkan apa yang saya cari di google dengan apa yang mereka tau itu malah lebih banyak di Google :v jadi saya natural aja lah ya, saya ambil dari apa yang orang tua saya tau saja :V sesuai tugas dari Bu dosen.
intinya sih kedua orang tua saya bukan orang yang latar belakangnya dari keluarga yang terlalu tau budayanya. bahkan apa yang saya cari di google dengan apa yang mereka tau itu malah lebih banyak di Google :v jadi saya natural aja lah ya, saya ambil dari apa yang orang tua saya tau saja :V sesuai tugas dari Bu dosen.
1. ada Orang Arab tapi Fasih sundanya.
kampung ibu saya di pinggiran banget, jarak 10-20 km ke arah timur sudah masuk ke Jawa Tengah. di daerah cirebon, nama kampung ibu saya namanya Ciledug Kulon, tetangga di kampung ibu saya dulunya banyak orang yang keturunan Arab, sekarang entah kemana banyaknya. jumlahnya bisa dihitung jari kalau sekarang, karena faktor usia dan keturunannya nyampur sama orang setempat. dulu saya punya teman main disana, namanya Ali, Arab-Pakistan (kulit kecoklatan) tapi bahasa Sundanya Parahhh fasihnya. kalau bicara sejarah, orang Arab di Cirebon sudah banyak didaerah utara Cirebon di masa Dakwahnya Sunan Gunung Jati, nah mungkin karena dari keturunan para pedagang yang berlabuh di daerah utara saat itu.
2. Kesenian Buroq Khas Cirebon
kata ibu saya sih ini sudah turun temurun, kalau kalian tau barongsai pas lagi imlek yang khas Cina, Cirebon punya juga :v jadi teringat sejarah Sunan Gunung Jati yang istrinya asli dari Cina. jadi kalau dibilang plagiat barongsai sih saya ga keberatan juga, lah wong mirip :v jadi Buroq ini bukan mitologi, seolah-olah seperti mitologi karena bentuknya tidak diketahui sampai sekarang. Menurut kepercayaan saya Islam, Buroq nama kendaraan nabi Muhammad Sholallahu'Alayhi Wasallam ketika sedang Isro' mi'roj yang kecepatannya bisa melesat sekencang apa ya? :v pokoknya ketika Nabi Muhammad Sholallahu'alayhi wasallam diangkat ke langit ketujuh itu menggunakan buroq dengan patokan waktu hanya seperti waktu bangunnya nabi dari tidurnya di tikar, kemudian tikar itu kembali rapih dari mendemnya (bekas tidur). jadi, kalau disandingkan dengan kesenian ini sih saya kurang tau lebih dalamnya, biasanya kesenian ini diadakan untuk pengantin sunat/khitan sampai pengantin nikahan dengan dibarengi musik dangdut tarling (gitar suling) kalau sekarang dan si buroq ini joget2 yang ga seakrobatik barongsai.
3. Empal Gentong, Nasi Lengko, Nasi Jamblang Khas Cirebon.
saya paling seneng kalau bicara kuliner, bukannya saya tau banyak tentang kuliner yaa, saya doyan banget makan :v di cirebon ada banyak yang jualan Empal Gentong, Nasi Lengko, sama Nasi Jamblang, lah wong khasnya :v Empal gentong Favorit banget nih... ini makanan dari daging sapi/kambing yang kuah santannya itu khas banget, Gurih! khusus Nasi Lengko ini, ane paling sering makan pas ke kampung ibu, isi nasinya ya nasi biasa + tauge segar + timun segar + kucai (mirip seledri, tapi kucai lebih kecil) + disiram bumbu kacang yang ada rasa pedes dan biasa + dikasih kecap khas cirebon, saya sangat tau merk kecapnya "Sumber Urip" yang rasanya sangat beda dengan kecap b*ngo dan lainnya. kalau Nasi Jamblang saya jujur belum pernah makanin itu hehehe. semua makanan diatas juga tidak sedikit di daerah Kuningan. ya begitulah kira-kira.
segitu aja yang saya tau dari ortu. terima kasih.
No comments:
Post a Comment