Assalamu'alaikum Wr Wb,
Pada kesempatan kali ini. saya akan melanjutkan materi dari database PostgreSql, yaitu Konfigurasi Database Replication pada PostgreSql.
Database Replication adalah metode yang digunakan untuk menyalin dan mendistribusikan data dari satu database ke database yang lain. Yang selanjutnya, mensinkronisasikan antar database, sehingga konsistensi data bisa terjamin. Database Replication juga dapat digunakan pada banyak sistem manajemen Daatabase, yang mana proses ini terbentuk dari hasil sikronisasi antara master dengan slave, atau antara Server Database yang asli dengan salinannya, yang tentunya memerlukan beberapa konfigurasi tambahan agar Replication ini dapat bekerja. Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet.
Tujuan dibuatnya Database Replication adalah agar Server bersifat redudant, jadii ketika salah satu server mati maka akan ada Server pengganti lainnya. Selain itu, Database Replication ini juga bisa digunakan sebagai backup dari suatu database untuk mengantisipasi kehilangan data akibat serangan DDOS atau yang lainnya.
Topologi :
Konfigurasi Server Database
1). Pertama, kita buat Subdomain untuk server DB replication terlebih dulu, caranya dengan mengedit file forward DNS
Setelah itu tambahkan syntaks seperti gambar dibawah, jangan lupa untuk sesuaikan IP nya
2). Kemudian kita edit juga file reverse DNS nya
Lalu tambahkan syntaks seperti berikut, jangan lupa untuk sesuaikan dengan IP kalian masing-masing
3). Setelah itu, restart service named agar konfigurasi DNS yang sudah dilakukan dapat berjalan
4). Selanjutnya, kita cek apakah subdomain yang sudah dibuat berhasil berjalan atau tidak dengan perintah dig. Dan ternyata subdomain yang sudah saya buat sudah berhasil
5). Selanjutnya, edit file konfigurasi postgresql yaitu postgresql.conf yang terletak di /var/opt/rh/rh-postgresql95/lib/pgsql/data/
6). Setelah itu, kita uncomment wal_level yang terletak di line 73, setelah itu atur optionnya menjadi hot_standby. Kemudian Uncomment juga pada synchronous_type, dan ubah optionnya menjadi local
Keterangan :
Write-Ahead Logging (WAL) adalah Metode standar untuk memastikan integritas data. Konsep WAL adalah bahwa perubahan pada file data (di mana tabel dan indeks berada) harus ditulis hanya setelah perubahan tersebut dicatat, yaitu setelah catatan log yang menjelaskan perubahan telah terdapat pada penyimpanan permanen. Wal_level menentukan berapa banyak informasi yang ditulis ke WAL. Dan disini saya mengaturnya menjadi Hot_standby. Hot Standby merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan untuk terhubung ke server dan menjalankan query read-only sementara server sedang berada dalam recovery arsip atau mode standby.
synchronous_commit (synchronous replication) adalah opsi yang memungkinkan transaksi antara server DataBase dan Replica selesai lebih cepat. Dengan synchronous commit ini, penundaan replikasi secara langsung mempengaruhi waktu penyelesaian transaksi pada master, dan dengan synchronous commit ini, master dapat melanjutkan dengan kecepatan penuh. Synchronous commit menjamin bahwa data ditulis ke setidaknya dua node sebelum pengguna atau aplikasi diberitahu bahwa transaksi telah dilakukan. Disini saya mengaturnya value nya menjadi local, karena saya hanya membuat sinkronisasi antara master dan slave (local)
7). Setelah itu kita pergi menuju line 206, kemudian uncomment syntak archive_mode, lalu atur optionnya menjadi on. Setelah itu uncomment syntak archive_command dan atur optionnya menjadi command atau perintah yang digunakan untuk pengarsipan.
8). Masih di file konfigurasi yang sama, sekarang kita menuju line 224, lalu cari dan uncomment syntak max_wal_sender. Max_wal_sender ini digunakan untuk menuntukan jumlah koneksi maksimum dari standby server. karena disini saya hanya mempunyai dua server, yaitu master dan slave, maka disini saya mengatur valuenya menjadi 2. Kemudian uncomment juga pada baris wal_keep_segments. Wal keep segments ini merupakan besar logfile segments, satuannya MB.Disini saya mengaturnya menjadi 10
9). Sekarang kita menuju line 238, kemudian cari dan uncomment pada baris synchronous_standby_names, baris ini merupakan pendefinisian dari nama server standby mana yang akan akan digunakan untuk Database Replication. Nama yang dimaksud yaitu berupa hostname
10). Selanjutnya, edit file pg_hba.conf yang terletak di /var/opt/rh/rh-postgresql95/lib/pgsql/data/
11). Lalu cari syntaks seperti pada gambar dibawah ini
Setelah itu uncomment setiap local host yang ada, kemudian edit yang sebelumnya masih user postgres, disini kita ubah menjadi replica, karena pada tahap selanjutnya kita akan membuat user replica. Disini kita lakukan pengeditan pada ketiga host, 1 host dengan IP loopback, dan 2 host lainnya merupakan IP dari server master maupun slave (Server DB dan Server DB Replica), Dan juga, atur semua method host nya menjadi md5. Sedangkan pada baris local biarkan seperti default, kita cukup mengganti nama user serta uncomment syntaknya saja.
12). Selanjutnya, restart service postgresql agar konfigurasi yang baru dapat berjalan
13). Kemudian kita masuk ke shell postgres, lalu buat user replica beserta passwordnya
Konfigurasi Node1 (Server DB Replication)
1). Pertama, kita stop terlebih dahulu service postgresql nya
2). Setelah itu, kita masuk kedirektori /var/opt/rh/rh-postgresql95/lib/pgsql/data dengan menggunakan perintah berikut
Lalu kita remove semua file yang ada pada direktori tersebut dengan perintah berikut
rm -rf *
3). Selanjutnya, kita masuk ke shell postgresql
Kemudian lakukan sinkronisasi dari server node1 ini ke server master database
Keterangan :
- pg_basebackup digunakan untuk mengambil base backup cluster database PostgreSQL yang sedang berjalan. Pg_basebackup berfungsi untuk membuat salinan biner dari file cluster database, sambil memastikan sistem dimasukkan ke dalam dan keluar dari mode backup secara otomatis
- -h dirham.net merupakan pendifisian bahwa base backup cluster database berasal dari host dirham.net (Domain server master db)
- -U merupakan pendifisian dari user, pada contoh ini usernya adalah replica
- -D /var/opt/rh/rh-postgresql95/lib/pgsql/data/ merupakan pendefinisan pada Directory mana file backup cluster database tersebut.
- -P merupakan pendifinisian dari Password
- --xlog digunakan untuk membuat catatan terhadap semua log yang dihasilkan selama backup
4). Selanjutnya, edit file postgresql.conf yang terletak di /var/opt/rh/rh-postgresql95/lib/pgsql/data/
5). Masih ingat kan tadi pada server master db, syntak wal_level kita atur menjadi hot_standby. Nah maka dari itu pada server slave ini kita harus menyalakan hot_standby nya dengan cara uncomment pada baris tersebut, kemudian atur optionnya menjadi on.
6). Setelah itu, kita copy file recovery.conf.sample, kemudian ubah nama file tersebut menjadi recovery.conf
7). Lalu edit file recovery.conf yang sudah tercopy tadi
8). Setelah itu, cari dan uncomment syntak restore_command yang terletak di line 44
Restore command merupakan perintah shell yang digunakan untuk mengambil segmen file WAL yang diarsipkan. Parameter ini diperlukan untuk pemulihan arsip, tapi opsional untuk streaming replikasi. Setiap %f dalam string diganti dengan nama file yang akan diambil dari arsip, dan setiap %p diganti dengan nama tujuan jalur salin pada server.
Pada command ini terdapat perintah scp (secure copy) dan dibelakangnya diikuti oleh IP dari server master db serta tujuan pada directory mana file tersebut diletakan, ini berarti segmen file WAL yang diarsipkan, di salin dari host tersebut ke destination directory yang telah ditentukan, Sedangkan maksud dari secure copy in adalah, proses penyalinannya dilakukan secara secure, yaitu via ssh.
9). Lalu kita menuju line 116, kemudian hidupkan Standby mode pada slave dengan cara uncomment pada baris standby_mode dan ubah optionnya menjadi on
Standy mode digunakan untuk menentukan apakah akan memulai server PostgreSQL sebagai standby. Jika parameter ini aktif, server tidak akan berhenti untuk merecovery saat akhir WAL yang diarsipkan tercapai, namun akan terus mencoba melanjutkan recovery (pemulihan) dengan mengambil segmen WAL baru menggunakan restore_command dan atau dengan menghubungkan ke server utama seperti yang ditentukan oleh pengaturan primary_conninfo.
Keterangan :
- host=192.168.1.101 merupakan pendefinisan dari server primary
- port=5432 merupakan port yang digunakan postgresql untuk replikasi
- user=replica merupakan user replikasi
- password=06032000bekasi merupakan password dari user replika
- application_name=node1 merupakan hostname dari server master db
Konfigurasi Server Master DB
1). Pertama, kita masuk ke shell postgres
Setelah itu lakukan pengecekan, apakah antara server master dengan slave sudah berhasil tersinkronisasi atau belum, caranya dengan menggunakan perintah
Setelah itu lakukan pengecekan, apakah antara server master dengan slave sudah berhasil tersinkronisasi atau belum, caranya dengan menggunakan perintah
psql -c "select application_name, state, sync_priority, sync_state from pg_stat_replication;"
Dan jika hasilnya sync, itu berarti konfigurasi Replication yang sudah dilakukan sudah berhasil, yeyy :v
Verifikasi Client
1). Kita lakukan pengetesan pada client dengan cara mengakses database via web dengan phpPgAdmin. Kemudian kita login dengan user yang ada
2). Kemudian untuk pengujiannya, kita akan membuat skema baru, caranya dengan klik Create schema
3). Lalu tentukan namanya terserah kalian, kemudian klik Create
4). dan beginilah tampilan ketika kita bisa mengakses pada node1 nya.
No comments:
Post a Comment